Minggu, 25 Oktober 2009

Gadis Berkaki Tiga dan Berkepala Dua Itu Tak Butuh Belas Kasihan


NEW DELHI, — Dilahirkan sebagai anak kembar membuat Ganga dan Jamuna Mondal saling mendukung satu sama lain, apalagi kondisi tubuh mereka tidak seperti bayi kembar lain yang terlahir normal.

Ya, takdir berbicara lain. Ganga dan Jamuna terlahir dempet hanya memiliki satu badan. Mereka pun harus hidup berdampingan selama 39 tahun.

Tak hanya itu, kondisi tubuh mereka juga sangat memprihatinkan. Baik Ganga maupun Jamuna memiliki dua tangan. Namun, mereka cuma dikaruniai tiga kaki.

Dengan begitu, jika keduanya berjalan, maka mereka sepintas mirip laba-laba karena berjalan menggunakan keempat tangan dan kedua kaki.

Toh, kondisi tersebut tak membuat pasangan yang lahir di West Bengal, India, ini terus menangisi keadaannya. Keduanya justru ikut membantu mencari nafkah untuk keluarga.

Mereka memanfaatkan cacat tubuh untuk bermain sirkus dan menjuluki diri "The Spider Sisters" alias "Laba-Laba Bersaudara".

Mereka berada di panggung hiburan selama lima jam dalam satu malam. Dari pertunjukan sirkus tersebut, mereka mampu mengumpulkan uang sebesar Rp 403.000.

Jumlah uang tersebut cukup untuk membiayai makan seluruh keluarga mereka yang berjumlah 22 orang selama empat malam.

“Orang-orang selalu memerhatikan kami. Mereka pikir kami aneh,” ujar Jamuna, seperti dikutip The Sun, Sabtu (24/10).

Ketika lahir, 39 tahun silam, bidan yang menolong persalinan ibu mereka sempat jatuh pingsan karena terkejut melihat kondisi bayi yang dilahirkan. Menurut dokter yang kemudian memeriksa mereka, Ganga dan Jamuna disatukan di bagian pinggul.

Masing-masing dari mereka memiliki badan bagian atas yang normal dan satu kaki yang masih berfungsi. Dua kaki lainnya mengering dan berdempetan menjadi satu tungkai dengan sembilan jari kaki.

Ahli kembar siam asal Amerika Serikat, dr James Stein, menyatakan bahwa keduanya akan tetap hidup jika dipisahkan. Hanya, mereka tak ingin dipisahkan karena khawatir terhadap keselamatan saudaranya yang lain. Akhirnya, mereka memilih untuk tetap bersama menjadi satu.

“Kami akan hidup sesuai dengan kehendak yang telah digariskan Tuhan,” ungkap Ganga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar